ETIKA BISNIS DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN
A. Etika Bisnis
Etika (ethics) menurut pengertian yang
sebenarnya adalah filsafat tentang moral. Jadi, etika merupakan ilmu yang
membahas dan mengkaji nilai dan norma moral. Etika dalam pengertian yang lebih
luas adalah keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat
untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya. Etika
dalam pengertian yang lebih sempit, sering diacu sebagai seperangkat nilai atau
prinsip moral yang berfungsi sebagai panduan untuk berbuat, bertindak, atau
berperilaku. Jadi, dapat disimpulkan bahwa etika berkaitan dengan bagaimana
manusia menjalankan kehidupannya, dan menaruh perhatian pada bagaimana
(berperilaku untuk)mencapai kehidupan yang baik dan lebih baik
Etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan
etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan
tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati
diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi
4. Menciptakan
persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep
“pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat
5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan
yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap
saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan
konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya
sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan.
B. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manjemen
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang
luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap
orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah
besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan
demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip
keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
melalui pengambilan putusan dan manajemen sumberdaya yang tepat (Emery et al.,
1998:3). Pinches (1996:6) menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah akuisisi,
manajemen, dan pembiayaan terhadap sumberdaya-sumberdaya bagi badan usaha
dengan menggunakan uang dan berhubungan dengan harga-harga di pasar ekonomi
eksternal. Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip
akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan
kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven dalam
akuntansi manajemen dan menggunakan system informasi operasi yng sama sebagai
bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.
1)
Etika dalam Akuntansi Keuangan
Etika dalam
akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang klasik. Hal tersebut dikarenakan
pengguna informasi akuntansi menggunakan informasi yang penting serta membuat
berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi keuangan memegang rasa tanggung
jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi yang tidak benar, tidak
hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak auditor perusahaan yang tidak
mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat dan tingkat kepatuhan terhadap
etika dapat menyebabkan kepercayaan investor sehingga mengarah kepada hal yang
kepastian dan merupakan hal yang keamananbagi para investor.
Paraakuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan
memiliki pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut
memungkinkan mereka dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak
berdampak baik bagi perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang
bergantung pada akuntan atau auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan
bagi akuntan dan auditor untuk mempertahankan standar etika dan memenuhi
kewajiban mereka terhadap masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
Beberapa bagian kode yang disoroti adalah integritas dan harus jujur dengan transaksi
mereka, objektivitas dan kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan auditor
dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan kewajiban dan pengungkapan
kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.
2) Etika dalam Akuntansi Manajemen
Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang
tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui
cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak
jujur, terpercaya, dan etis.
Bagi organisasi yang terdesentralisasi, keluaran atau hasil dari
sebuah divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi antar divisi
ini menyebabkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer
pricing didefinisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam
pertukaran antar divisi untuk pendapatan divisi penjual dan biaya divisi
pembeli. Transfer pricing sering disebut juga intracompany pricing yang merupakan harga yang
diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan
jasa antar anggota perusahaan. Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer
pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati. Oleh
karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga
secara sistematis yang bertujuan untuk mengurangi laba yang nantinya akan
mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Perlu dibuat
beberapa kebijakan dalam usaha untuk membingkai etika transfer pricing.
Kebijakan transfer pricing perlu dibuat secara tersembunyi untuk menghidari
pemeriksaan dari otoritas pajak dan aspek lain selain pajak. Hal yang dibahas
dalam transfer pricing hanya dari segi komersial dan kurang memperhatikan
perdagangan dan harga. Pandangan Neo klasik perusahaan telah terkonsentrasi
untuk menentukan harga dalam transaksi transfer pricing. Kesalahpahaman
akuntansi yang umum dalam transfer pricing adalah masalah biaya internal.
Transfer pricing menimbulkan banyak sekali masalah dalam produksi barang atau
jasa pada perusahaan. Bahanbakuyang digunakan dapat berupa bahanbakudengan
kualitas yang rendah. Hal ini berpengaruh terhadapp kualitas barang yang
dihasilkan. Penghindaran pajak untuk maksimalisasi labanya. Cara yang digunakan
oleh setiap manajer divisi penjual atau pembeli dalam menggunakan alat yang
bernama transfer pricing untuk menunjukan kinerja yang bagus kepada perusahaan.
Cara yang digunakan manajer dapat dengan cara yang baik atau menghalalkan
berbagai cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar